Mendengarkan
Jaka mau pergi dengan Vivi, darah Tiara naik. Ia marah campur cemburu terhadap
Jaka. Karena Vivi adalah gadis cantik bekas pacar Jaka. Bahkan Tiara masih
ingat ketika ia merebut Jaka dari Vivi. Sehingga sampai beberapa bulan Tiara
tidak saling sapa dengan Vivi yang teman akrab satu jurusan dan pada semester
yang sama. Hanya untungnya Vivi merasa kalah dan segera mencari pengganti Jaka.
Setelah Vivi mendapatkan pengganti Jaka, ia berusaha menjalin hubungan yang
baik lagi dengan Tiara.
Tiara
melemparkan badannya disofa. Ia tengkurap dan menangis. Ia bimbang. Hatinya
bergemuruh. Saat itu hatinya terbelah menjadi dua. Separoh hatinya masih
menyimpan Jaka yang berkehidupan glamour. Separoh lagi terisi oleh Romi. Pemuda
sederhana, santri yang tenang menghadapi berbagai hal, kokoh dalam pendirian,
dan tidak mudah terjatuh dan terjebak dalam rayuan wanita.
Tiara
membayangkan sifat – sifat positif Jaka. Membayangkan ketampanannya.
Membayangkan kalimat – kalimat rayuannya yang sangat manis. Membayangkan
kesetiannya. Membayangkan kecerdasannya. Membayangkan semangatnya yang tinggi.
Membayangkan kepanadaiannya menebar semangat ketika dirinya lemah.
Tiara
juga membayangkan sifat – sifat negative Jaka. Membayangkan mudahnya Jaka
terbuai oleh rayuan kata – kata manis wanita. Membayangkan kesukaannya berjudi.
Membayangkan kesukaannya minuman keras. Membayangkan sukanya menipu orang
tuanya. Tiara juga membayangkan kemungkinan dirinya telah di tipunya.
Membayangkan pula suka memanas – manasi seperti yang baru saja dikatakan “bahwa
Jaka akan pergi dengan Vivi.”
Tiara
tiba – tiba muak terhadap Jaka. Tapi hatinya masih mengakui bahwa Jaka masih
menjadi Raja dihatinya.
Tiara
membayangkan Romi. Pemuda itu begitu lugunya. Berbagai rayuan yang ditebarkan
olehnya tidak mempan sama sekali. Membayangkan betapa kokohnya pendapat pemuda
itu. Membayangkan betapa tenangnya menghadapi setiap orang. Membayangkan betapa
hebatnya ilmu beladirinya. Membayangkan betapa mulianya akhlaqnya.
Dalam
hati Tiara terbersit bahwa pemuda itu bisa menggantikan Jaka sebagai raja
di hatinya. Tetapi ia ragu. Memang diakhir pertemuannya, Tiara bisa menyimpulkan
bahwa Romi tertarik terhadap dirinya. Walapun hanya sedikit. Tetapi ia tidak
yakin apakah Romi mau dengan dirinya. Apakah Romi belum mempunyai pacar ?
Tiara
membuka HPnya lagi. Ia SMS terhadap pacarnya, Jaka.
“Awas
kalau kamu pergi nonton bersama Vivi ! Akan tammat riwayatmu.” Ancam Tiara
terhadap Jaka dengan sangat keras.
Tiara
mematikan Hpnya lagi. Ia masih tengkurap disofa. Ia terus merenungkan tentang
Romi. Ia bergumam “Hemmm… Apakah kamu juga memikirkanku malam ini Romi ?
Romi, kalau saja alamatmu dekat, malam ini juga aku datang kerumahmu. Berbagai alasan
akan aku buat. Hatiku tidak betah menahan rasa rindu ini. Aku seperti gila saja
malam ini. Aku berjanji dalam hatiku. Suatu ketika nanti aku akan datang
kerumahmu. Kamu akan aku taklukkan. Berbagai cara akan aku lakukan demi untuk
menaklukkanmu. Sekalipun aku harus memakai jilbab layaknya santri atau bahkan
layaknya ustadzah. Ataupun aku harus belajar agama lagi, maka aku akan belajar
agama kepada sepupuku lagi . Mulai besuk aku akan belajar agama lagi dengan
tekun. Romi, mudah – mudahan malam ini kamu juga memikirkanku.”***
Saat
itu di belahan bumi Desa Sawir masih hujan. Rintik – rintik air masih menyapa
dedaunan. Masih menyapa bumi. Begitu sampai rumah Lia segera melepaskan pakaian
kotornya. Ia melemparkan pakaian tadi dibak tempat pakaian kotor. Segera ia
menyambar handuk dan pergi kekamar mandi.
Selesai
mandi ia pergi kekamar dan tidak keluar lagi. Ia penasaran terhadap dompet yang
ditemukan di dalam bis. Ia penasaran terhadap pemuda yang duduk disebeleh
kanannya di bis. Pemuda yang telah menumpahkan air liurnya dibajunya sampai
tembus kulit dadanya. Ia ingin mengetahui siapa sebenarnya pemuda itu.
Lia
membuka dompet itu pelan – pelan dengan hati dsg dig dug. Kemudian mengeluarkan
semua isinya. Diamatinya KTP, kartu santri dan kartu OSISnya.
Setelah
mengamati KTP, karyu santri dan kartu OSISnya ia tahu bahwa nama empunya dompet
adalah Romi.
___________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar