Total Tayangan Halaman

Minggu, 04 Maret 2012

CERBER. 1.17. KASIH TAK SAMPAI 3. Gadis Angker Sang Penodong


Belum lagi Romi SMS balik kepada nomor yang mengirim SMS HP itu, HP tersebut berdering. Maka buru – buru pak sopir taxi itu meminta kembali HPnya. Kemudian sopir membuka HP tersebut.

“Sore pak sopir ! Sudah sampai mana sekarang ? Sudah sampai terminal apa belum ?” Suara dari pemanggil melalui HP itu.

“Sudah sampai non. Ini aku mau mengantarnya kemasjid. Ia mau sholat ashar dulu katanya.” Jawab sopir.

“Oke … Trima kasih pak sopir.” 

“Oke … sama – sama.” Jawab pak sopir kepada penilpun tersebut.

Selesai berbicara di tilpun itu sopir taxi tersebut memandang kearah Romi duduk. Beberapa saat kemudian bertanya kepada Romi.

“Mas kenal apa tidak suara wanita yang baru saja menelpunku ?” Tanya pak sopir kepada Romi.

“Aku tidak kenal sama sekali suara wanita itu.” Jawab Romi.

“Wanita yang menilpun ini tadi adalah wanita yang ngobrol dengan mas  di perumahan tersebut.”

“Bagaimana mungkin dia tahu nomor pak sopir? Apakah dia langganan tetap pak sopir ?” 

“Bukan. Dia bukan langgananku. Asal tahu saja mas. Mobil taxi ini kan ada nomor urut bodi dari perusahaan taxi ini. Dan ada pula nomor tilpun kantor. Tampaknya wanita cantik tersebut mencatat nomor tilpun kantor. Setelah itu dia tilpun kantor untuk meminta nomor HP sopir taxi nomor bodi taxi ini. Maka ketika dia SMS kepada nomor HP yang diberikan oleh kantor, tersambunglah denganku. Begitulah caranya dia bisa tahu nomor HPku mas.”

“Ooo … ya… ya … Sudahlah pak sopir, mundur saja ke dekat masjid. Ini sudah terdengar suara adzan ashar. Aku mau segera ikut jama’ah sholat ashar.”

“Ok.”

Taxi itu mundur mendekat ke jalan kecil sebelah selatan masjid. Hujan masih sangat deras. Maka ketika pintu taxi dibuka beberapa anak kecil mendekat dan menawarkan jasa payungnya. Romi menumpang berteduh di payung seorang anak kecil sampai dimasjid. Setelah sampai masjid ia menyodorkan uang dua ribuan kepada anak kecil penjual jasa payung tersebut. Dia menolak menerima kembalian uang seribuan dari anak kecil itu.

Sampai di masjid Romi menitipkan tas rangselnya ke tempat penitipan barang. Ia masuk ke kamar kecil. Setelah kencing dan ambil air wudlu ia bergegas masuk masjid. Ia menunaikan sholat tahiyatul masjid dua roka’at sebelum ikut jama’ah sholat ashar di masjid terminal tersebut.

Selesai sholat ashar berjamaah, dzikir dan doa Romi memanggil seorang anak kecil penjual jasa payung. Ia minta diantar ke terminal. Sampai di terminal ia mengambil tempat duduk menghadap kearah bus – bus jurusan ke Jakarta. Tapi saat itu belum tampak bis yang dimaksud. Jadi dia hanya duduk saja di bangku istirahat terminal sambil terkantuk – kantuk. Ia menindih tasnya untuk menyelamtkan dari tangan – tangan jahil terminal.

Entah berapa menit Romi tidur ditempat duduk terminal itu ketika tiba – tiba terbangun. Ia terbangun karena dikejutkan oleh suara seoarng wanita yang duduk disebelanya.   

“Bangun mas ! Sudah sore ini. Mau kemana mas ?” Tanya wanita yang ada disebelahnya dengan senyuman tipis.
________________________
Insyaalloh bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar