Belum
lagi Romi SMS balik kepada nomor yang mengirim SMS HP itu, HP tersebut
berdering. Maka buru – buru pak sopir taxi itu meminta kembali HPnya. Kemudian
sopir membuka HP tersebut.
“Sore
pak sopir ! Sudah sampai mana sekarang ? Sudah sampai terminal apa belum ?”
Suara dari pemanggil melalui HP itu.
“Sudah
sampai non. Ini aku mau mengantarnya kemasjid. Ia mau sholat ashar dulu
katanya.” Jawab sopir.
“Oke
… Trima kasih pak sopir.”
“Oke
… sama – sama.” Jawab pak sopir kepada penilpun tersebut.
Selesai
berbicara di tilpun itu sopir taxi tersebut memandang kearah Romi duduk.
Beberapa saat kemudian bertanya kepada Romi.
“Mas
kenal apa tidak suara wanita yang baru saja menelpunku ?” Tanya pak sopir
kepada Romi.
“Aku
tidak kenal sama sekali suara wanita itu.” Jawab Romi.
“Wanita
yang menilpun ini tadi adalah wanita yang ngobrol dengan mas di perumahan tersebut.”
“Bagaimana
mungkin dia tahu nomor pak sopir? Apakah dia langganan tetap pak sopir ?”
“Bukan.
Dia bukan langgananku. Asal tahu saja mas. Mobil taxi ini kan ada nomor urut
bodi dari perusahaan taxi ini. Dan ada pula nomor tilpun kantor. Tampaknya
wanita cantik tersebut mencatat nomor tilpun kantor. Setelah itu dia tilpun
kantor untuk meminta nomor HP sopir taxi nomor bodi taxi ini. Maka ketika dia
SMS kepada nomor HP yang diberikan oleh kantor, tersambunglah denganku. Begitulah
caranya dia bisa tahu nomor HPku mas.”
“Ooo
… ya… ya … Sudahlah pak sopir, mundur saja ke dekat masjid. Ini sudah terdengar
suara adzan ashar. Aku mau segera ikut jama’ah sholat ashar.”
“Ok.”
Taxi
itu mundur mendekat ke jalan kecil sebelah selatan masjid. Hujan masih sangat
deras. Maka ketika pintu taxi dibuka beberapa anak kecil mendekat dan
menawarkan jasa payungnya. Romi menumpang berteduh di payung seorang anak kecil
sampai dimasjid. Setelah sampai masjid ia menyodorkan uang dua ribuan kepada
anak kecil penjual jasa payung tersebut. Dia menolak menerima kembalian uang
seribuan dari anak kecil itu.
Sampai
di masjid Romi menitipkan tas rangselnya ke tempat penitipan barang. Ia masuk
ke kamar kecil. Setelah kencing dan ambil air wudlu ia bergegas masuk masjid. Ia
menunaikan sholat tahiyatul masjid dua roka’at sebelum ikut jama’ah sholat
ashar di masjid terminal tersebut.
Selesai
sholat ashar berjamaah, dzikir dan doa Romi memanggil seorang anak kecil
penjual jasa payung. Ia minta diantar ke terminal. Sampai di terminal ia
mengambil tempat duduk menghadap kearah bus – bus jurusan ke Jakarta. Tapi saat
itu belum tampak bis yang dimaksud. Jadi dia hanya duduk saja di bangku
istirahat terminal sambil terkantuk – kantuk. Ia menindih tasnya untuk
menyelamtkan dari tangan – tangan jahil terminal.
Entah
berapa menit Romi tidur ditempat duduk terminal itu ketika tiba – tiba terbangun.
Ia terbangun karena dikejutkan oleh suara seoarng wanita yang duduk
disebelanya.
“Bangun
mas ! Sudah sore ini. Mau kemana mas ?” Tanya wanita yang ada disebelahnya
dengan senyuman tipis.
________________________
Insyaalloh bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar