Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Maret 2012

Cerber 53. Kasih Tak Sampai. 6. Kata Maaf Yang Indah


“He he he …. Tidak usah dipikirin mbak ! Anggap saja diantara kita tidak pernah terjadi apa – apa. Aku tidak merasa tersakiti. Aku tidak merasa ada yang aneh. Aku memaklumi kok. Tanpa minta maaf aku telah mengampunimu. Bagitulah ajaran kita yang telah dipesankan dalam surat Al – A’rof ayat 199. ”

“Benarkah begitu ? Bolehkah lain waktu aku kenal lebih dekat lagi dengan ustadz ?” Tanya Lia mengharap.

Romi tidak segera menjawab. Ia merasa ada yang sedikit aneh dengan pertanyaan Lia yang terakhir itu. Ia bingung mau menjawab.

“Bolehkan lain kali aku kenal lebih akrab lagi dengan ustadz ?” Tanya Lia lagi.

Romi diam. Ia menacari kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaan Lia itu. Namun sebelum Romi menemukan kalimat yang pas Lia sudah menyambung kalimtnya.

“Bolehkah lain waktu aku berjumpa dengan ustadz ? Kalau tidak boleh juga tidak apa – apa.” Tanya Lia yang ketiga kali.

“Benar mbak, aku telah memaafkan kok. Tidak usah dipikirin lagi tentang pembicaran kita tadi. Anggap saja sudah selesai. Insyaalloh lain kali kita bisa berjumpa kalau Alloh menghendaki. Dan aku bermohon kepada Alloh perjumpaan itu dengan ridlo – Nya juga.” Jawab Romi sekenanya saja.

“Al –  Hamdulillah. Segala puji bagi – Nya. Kata maafmu sangat indah bagiku ustadz. Semoga keindahan kata maafmu abadi dihatiku sampai akhir hayatku.” Lia menutup pembicaraan dan sekaligus mematikan HPnya.

“Mbak … mbak … mbak. Masih disitu ? Apa maksud kalimat yang mbak ucapkan ?” Tanya Romi.

Pertanyaan Romi tidak dijawab oleh Lia. Romi melihat HPnya. Ternyata HP Lia sudah dimatikan. Romi berguman di hati “Hemmm …. apa maksud pembiacaraannya Kata maafmu sangat indah bagiku ustadz. Semoga keindahan kata maafmu abadi dihatiku sampai akhir hayatku.

Romi segera menyerahkan HP itu kepada Syukur. Ia menyimpan rasa penasaran dari arti kata – kata Lia itu. Kalimat Lia tersebut menjadi teka – teki baginya. Kalimat itu gelap baginya. Ia tidak bisa menafsirinya. Bagaikan gelapnya malam itu juga. Gelap dan semakin kelam.

Malam telah sampai puncaknya. Romi lantas pergi kemasjid untuk berdialog dengan Sang Maha Tahu. ***
______________
Insyaalloh bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar