Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Maret 2012

CERBER. 1.12. KASIH TAK SAMPAI 2. PIPI HANCUR BERKEPING - KEPING


“Tadi kamu bercerita bahwa sejak SMA Tiara sudah menjadi rebutan kawan – kawannya. Sekarangpun banyak pemuda yang datang kerumahnya. Mereka ingin mendapatkan kasih sayang Tiara. Kita tahu bahwa pemuda yang berani datang kerumahnya tentu pemuda yang sudah akrab benar dengannya. Pemuda yang berani datang kerumahnya kemungkinan pemuda yang sudah ada hubungan kepentingan diluar kepentingan yang wajar. Pemuda yang sudah akrab itu maaf ya,  kemungkinan besar hidung dan pipi mereka telah pernah berperang dengan hidung dan pipi Tiara. Pernah saling serang – menyerang, saling tembak - menembak, dan saling membombardir antara hidung dan pipi mereka. Padahal mereka bukan suaminya, bukan juga ayahnya, atau mereka bukan mahromya kan? Itu tentu dosa Hasan. He he he … Maaf ya ! Aku hanya canda tapi beneran lho. Jangan tersinggung !” Jawab Romi sambil tersenyum.

Diam – diam Hasan mengepalkan tangannya. Mengatupkan gigi gerahamnya. Ia geram. Ia ingin segera menimpali untaian kalimat Romi yang memojokkan dirinya dan merendahkan Tiara. Ia  tidak terima Tiara direndahkan. Karena ia sangat mencintai Tiara. Tetapi ia tidak punya alasan yang cukup kuat untuk membantah Romi. Ia mengakui bahwa apa yang dikatakan Romi itu memang benar. Dua anak manusia lain jenis yang saling menyukai dan menyendiri, tanpa mahrom maka ketiganya adalah syetan. Maka apa saja bisa terjadi. Begitu sabda Rosululloh saw.  

“Aku masih ingat petunjuk surat Al – Baqoroh ayat 221 yang artinya : Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. Sambung Romi.

“Sayang sekali kecantikan wajah Tiara tidak dibungkus dengan pakaian yang islami. Aurotnya dipamerkan untuk menarik para pemuda.  Kalau saja ia mau menghiasi wajahnya yang cantik dengan jilbab, dan membungkus badannya yang ramping dengan pakaian islami maka sempurnalah kecantikannya. Bagaikan bidadari dari syurga. Cantik, anggun dan mempesona. Maka ia sanggup menarik suami dan anak – anaknya kesyurga.  Kalau Tiara seperti yang terakhir ini, mungkin juga aku tertarik untuk mendekatinya. Bahkan mungkin aku akan berlomba dengan siapapun untuk mendapatkan cintanya. Sehingga aku bisa berharap dia adalah bidadariku dalam rumah tanggaku. Dia bisa menjadi tempatku mengadu dikala aku sedih. Dia menjadi penghibur dikala aku lelah. Dia bisa menjadi hakim yang adil dikala aku bimbang. Dia bisa menjadi pendingin ketika hatiku panas. Dia bisa menjadi pengendaliku ketika aku akan melaju kejalur yang salah.  Dia bisa menjadi tempat menitipkan anak – anak dan diriku kapan saja dan dimana saja. Tapi kalau hanya sekedar memamerkan kecantikannya dengan membuka aurotnya, aku tidak sedikitpun tertarik kepadanya. Karena wanita semacam itu akan bisa juga menyeretku dan calon anak – anakku kedalam jurang neraka. Bukankah kecantikan lahir itu hanya sedalam kulit Hasan ? Kata guru bahsa Inggri “the beautiful is but skin deep (kecantikan itu hanya sedalam kulit)” Ingatlah ayat 56 surat Al – Ahzab yang artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.Imbuh Romi.

Hasan jadi salah tingkah mendengarkan terjemahan ayat itu. Ia hanya menghirup nafas dalam – dalam sambil memainkan jemarinya.

“Ma’af Romi ! Kita bicara yang lain saja, agar pikiran kita kembali fresh. Tidak enak membicarakan Tiara terus. Dia kan tidak ada kaitan apa – apa dengan kita. Kita bisa juga terjatuh kedalam dosa. Karena telah ghibah terhadapnya.” Sela Hasan dengan suara terputus – putus.

Ketika mereka berdua masih ngobrol dipinggir jalan itu tiba – tiba dari arah barat ada motor Vario putih berhenti disebelah mereka. Pengendaranya berhelm teropong putih. Kaca helmnya berwarna hitam. Beberapa saat kemudian pengendara turun dari motor dan membuka helm teropongnya. Ternyata pengendara motor itu Si Cantik Tiara.   

Mereka berdua sedikit terkejut melihatnya. Hati Romi berdebar – debar tidak enak. Karena baru saja ia telah membicarakan Tiara dari sisi negatifnya dihadapan orang yang mencintainya. Ia menjadi tidak enak perasaan. Takut apa yang baru saja disampaikan kepada Hasan diketahui oleh Tiara.

“Mana tamunya Mas Hasan ?” Tanya Tiara.

“Ini. Kenalkan namnya Romi !”

Tiara tiba – tiba mendekat kearah Romi. Setelah berada dihadapan Romi, ia memandang sepintas kearah wajah Romi. Kemudian mengulurkan tangnnya untuk memperkenalkan dirinya kepada Romi tanpa rasa canggung sedikitpun.

“Kenalkan,  Tiara !” Tiara mengenalkan diri kepada Romi.
____________________
Insyalloh bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar